🦀 Jelaskan Tentang Ketentuan Pencatatan Piutang Berkaitan Dengan Penjualan Kredit
ArtikelSMK jurusan Akuntansi Keuangan Lembaga ini berisi penjelasan mengenai mengelola kartu piutang yang terdiri dari pengenalan piutang, jenis-jenis piutang, kartu piutang, dan prosedur pencatatan piutang.--Kamu pernah nggak sih ada di momen mau nagih utang, tapi merasa nggak enakan. Eh, pas udah berani nagih, malah dimarahin sama yang ngutang.
Pemberhentianpengakuan piutang selain pelunasan juga dikenal dengan dua cara yaitu: penghapustagihan (w rite-off) dan penghapusbukuan (w rite down). Hapus tagih yang berkaitan dengan perdata dan hapus buku yang berkaitan dengan akuntansi untuk piutang, merupakan dua hal yang harus diperlakukan secara terpisah.
Didalam buku besar PT Bangun Tidur tertanggal 31 Desember 2019 terdapat akun dengan rincian: Piutang dagang = Rp300.000.000,00. Cadangan kerugian piutang = Rp3.000.000,00. Penjualan = Rp,00. Estimasi kerugian = 0,5% dari penjualan.
1 Terdapat Surat Resmi. Piutang wesel adalah tagihan (piutang) yang disertai dengan surat perjanjian tertulis. Formal. Resmi. Isi surat perjanjian utang tersebut berisi tentang kesanggupan kreditur untuk membayarkan uang sejumlah yang tertera pada surat dan pada jangka waktu yang sudah ditentukan. 2. Jangka Waktu.
Pengendalianinternal atas penjualan kredit dan piutang dagang seharusnya menjadi langkah preventif untuk menghindari adanya kesalahan pencatatan. Prosedur pengendalian dan tujuan pemeriksaan harus dibuat sebelum melakukan audit work paper. Baca Juga: Pengujian Substantif dan Pengujian Compliance Piutang Usaha dan Piutang Lainnya.
1 Menugumpulkan dan memproses data tentang aktivitas organisasi secara efektif dan efisien. pengendalian intern, yaitu 2. Memberikan informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan. 3. Memberikan pengendalian yang memadai untuk menjamin data tentang aktivitas bisnis tersebut dengan mencatat dan memproses
AnggaranPiutang adalah anggaran yang merencanakan secara terperinci tentang jumlah piutang perusahaan akibat penjualan secara kredit disertai dengan perubahan-perubahan (pertambahan piutang, piutang tertagih, sisa piutang) dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Seperti yang kami bahas di paragraf sebelumnya ketentuan
Dengandemikian, Anda akan lebih mudah menguasai dan memahami prosedur pencatatan jurnal, yaitu prosedur untuk menganalisis sebuah transaksi yang dikategorikan di sisi kredit atau debet. Apabila nilai aktiva bertambah, maka pencatatan jurnal berada di sisi debit. Sebaliknya, ketika nilai aktiva berkurang, maka pencatatan berada di sisi kredit.
jasasecara kredit. Penjualan jasa yang dilakukan secara kredit akan menimbulkan piutang usaha. Horne (2005 : 258) mengatakan piutang meliputi jumlah uang yang dipinjam dari perusahaan oleh pelanggan yang telah membeli barang atau memakai jasa secara kredit. Menurut Munandar (2006:77) yang dimaksud dengan piutang adalah tagihan
VRcbkF0. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kegiatan penjualan atas barang atau jasa semakin hari semakin ketat persaingannya. Inovasi yang diberikan oleh perusahaan atau penjual pun semakin bervariasi. Semakin banyak orang menyadari bahwa dalam kehidupan sehari-hari kegiatan penjualan ini tidak bisa dipisahkan. Kegiatan penjualan ini merupakan suatu kegiatan di mana perusahaan atau penjual menyerahkan barang atau jasa kepada pembeli dan kemudian pembeli membayar atas barang atau jasa yang diterimanya baik secara tunai maupun La Midjan dan Azhar Susanto, penjualan secara tunai ialah penjualan yang bersifat cash and carry pada umumnya terjadi secara kontan, dapat pula terjadi pembayaran selama satu bulan juga dianggap kontan. Transaksi penjualan tunai dikatakan telah terlaksana apabila perusahaan telah menerima pembayaran dari pelanggan atas barang atau jasa yang kemudian akan diserahkan oleh perusahaan kepada pelanggan. Penjualan dilakukan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pelanggan melakukan pembayaran harga barang atau jasa terlebih dahulu sebelum barang diserahkan kepada pelanggan. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diberikan pada pelanggan dan transaksi penjualan kemudian dicatat oleh dengan penjualan tunai, uang langsung dibayar oleh pelanggan pada waktu transaksi, maka penjualan kredit pembayarannya dapat diterima beberapa waktu kemudian sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Menurut Mulyadi 2001220 “Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan pesanan yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut”. Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penjualan kredit adalah transaksi penjualan yang pembayarannya dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan kondisi persaingan yang semakin tajam menyebabkan setiap perusahaan harus berlomba memberikan kemudahan dalam persyaratan penjualan. Hal ini dapat dilihat dari berubahnya syarat pembayaran, perusahaan yang semula menjual produknya dengan cara tunai kemudian merubahnya dengan cara kredit. Tujuannya antara lain adalah untuk meningkatkan volume penjualan, meningkatkan laba serta untuk memenuhi syarat persaingan. Akan tetapi tidak setiap perusahaan diberikan persetujuan kredit ini. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi perusahaan akan pelanggan yang akan berbuat perusahaan yang menjual barang secara kredit, maka persetujuan kredit menjadi sangat penting. Keliru di dalam kebijakan pemberian kredit dapat berakibat adanya piutang yang tidak dapat ditagih dalam jumlah besar. Untuk itu perusahaan bisa menerapkan prinsip perkreditan yang dikenal dengan 5C yaitu character watak, yaitu menilai calon debitur mengenai karakter moral dan kemauannya untuk membayar,capacity kemampuan, yaitu kemampuan untuk membayar seluruh pinjamannya tepat pada waktunya,capital modal, yaitu kekayaan yang di miliki oleh debitur apakah cukup mampu dalam memenuhi pinjamannya,condition of economics, yaitu keadaan perkembangan ekonomi yang terjadi mempengaruhi usaha calon debitur,collateral jaminan atau agunan, yaitu jaminan apa yang di berikan bagi keamanan kredit oleh itu, perusahaan harus mempertimbangkan jumlah penjualan kredit yang akan diberikan, jumlah permintaan kredit yang tidak dapat dipenuhi, dan jumlah kredit yang menunggak. Bagi perusahaan yang masih tergolong dalam perusahaan kecil, fungsi persetujuan kredit dapat dilaksanakan oleh Kepala Bagian Keuangan/Akuntansi. Bagi perusahaan yang sudah besar mungkin harus dibentuk bagian tersendiri. Tugas pemberi otorisasi kredit pada umumnya adalah untuk pemberian kredit kepada pelanggan lama biasanya diadakan penelaahan status kredit dengan melihat kartu pembantu piutang langganan yang hendak membeli secara kredit. Dengan memperlajari kartu piutang tersebut dapat diketahui kredibilitas pelanggan itu bagaimanakah prosedur pemberian kredit bagi calon pelanggan? Untuk mengandalkan catatan kredit jelas perusahaan tidak punya. Bila ditolak begitu saja jelas sangat merugikan, karena calon pelanggan ini bisa saja menjadi pelanggan utama di kemudian hari. Berikut adalah pedoman umum pemberian kredit bagi calon pelangganselidiki reputasi perusahaan, atau reputasi manajemennyamintalah kepada calon pelanggan untuk menunjuk orang yang dapat memberi referensi. Akan lebih baik jika orang yang ditunjuk untuk memberi referensi adalah pelanggan lama referensi dari pelanggan lama mengenai kredibilitas calon pelangganapabila dipandang cukup baik kredibilitasnya, untuk tahap pertama berikan batas kredit yang tidak terlalu penjualan kredit terlaksana diperlukan pencatatan akuntansi sebagai berikutjurnal penjualan, digunakan untuk mencatat dan meringkas data penjualankartu piutang, catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnyakartu persediaan, catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi tentang rincian mutasi tiap jenis persediaan. 1 2 Lihat Money Selengkapnya
Seperti yang diketahui istilah yang ada di dalam akuntansi cukup banyak, salah satunya adalah piutang termasuk juga jurnal piutang. Istilah tersebut merujuk pada suatu transaksi yang berkaitan dengan penagihan kepada pelanggan atau konsumen yang telah berhutang. Di dalam KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah tersebut diartikan sebagai suatu tagihan uang kepada konsumen atau pelanggan. Dari tagihan tersebut diharapkan pelanggan bisa melunasinya dalam jangka waktu tertentu sejak tagihan tersebut dikeluarkan. Untuk lebih memahami tentang istilah yang populer dalam akuntansi tersebut, Anda bisa langsung menyimak seluruh pembahasannya di bawah ini. Termasuk jenis, fungsi dan prosedur pencatatannya. Point Penting di Konten Ini Apa itu Piutang?Pengertian Piutang Menurut Para Akbar2. M. Munandar3. RudiantoJenis-Jenis Piutang1. Piutang Dagang2. Piutang Non DagangFungsi-Fungsi Piutang1. Fungsi Penjualan2. Fungsi KreditProsedur Pencatatan Piutang Pada Akuntansi1. Membuat Faktur Penjualan2. Membuat Jurnal Piutang3. Mencatat Piutang dalam Buku Besar4. Menyiapkan Laporan Piutang5. Memonitor dan Mencatat Pembayaran6. Membuat Jurnal PenyesuaianContoh Jurnal Piutang1. Jurnal Piutang Penjualan2. Jurnal Retur Penjualan Piutang Apa itu Piutang? Istilah yang sering digunakan dalam akuntansi ini sebenarnya berasal dari Bahasa Inggris Account Receivable atau AR. Istilah tersebut bisa diartikan sebagai suatu hak milik dari satu pihak yang masih ada di tangan pihak lain. Bentuknya bisa berupa uang atau penjualan produk yang belum dilunasi. Dengan demikian maka tagihan tersebut memiliki beberapa ciri, seperti adanya nilai dan tanggal jatuh tempo untuk pelunasan, hingga ketentuan bunga sebagai kompensasi atas jangka waktu pelunasan kredit kepada penjual. Pengertian Piutang Menurut Para Ahli Adapun menurut para ahli, istilah tersebut memiliki beberapa arti seperti berikut Akbar Menurut Rusdi Akbar, artinya adalah semua hal maupun klaim perusahaan yang ada pada organisasi/pihak lain berupa sejumlah kas, barang ataupun jasa di masa mendatang sebagai akibat dari kejadian transaksi di masa lalu. 2. M. Munandar Menurut M. Munandar, adalah suatu bentuk tagihan yang dimintakan pelunasan kepada pihak lain ketika tiba masa jatuh tempo. 3. Rudianto Menurut Rudianto adalah hak dari perusahaan yang terdiri dari uang, barang, maupun jasa karena adanya transaksi yang telah terjadi di masa lalu. Account Receivable atau Piutang Jenis-Jenis Piutang Account receivable merupakan salah satu bagian neraca perusahaan yang ditulis sebagai aset lancar karena adanya penjualan barang atau jasa kepada debitur yang waktu pembayarannya sudah ditentukan. Adapun jenisnya antara lain adalah 1. Piutang Dagang Piutang dagang adalah sejumlah pembelian kredit yang dilakukan pembeli sebagai akibat dari adanya penjualan barang maupun jasa. Biasanya jangka waktu penagihannya berkisar antara 30-60 hari. Adapun penjaminnya bukan dari rekening terbuka, contohnya adalah wesel tagih. 2. Piutang Non Dagang Berbeda dari yang sebelumnya, jenis ini merupakan kepemilikan selain dari produk atau jasa, seperti penjualan surat berharga. Untuk pembayarannya sendiri wajib menyetorkan uang muka sebagai jaminan. Fungsi-Fungsi Piutang Menjual produk baik berupa barang maupun jasa secara kredit bisa berpengaruh pada perkembangan bisnis. Dalam pola pembelian tersebut pelanggan bisa melakukan pembayaran sesuai waktu yang ditentukan. Hal ini akan membuat pelanggan tertarik untuk membeli kembali di lain waktu. Adapun fungsinya antara lain adalah 1. Fungsi Penjualan Fungsi pertama adalah penjualan, dimana dengan adanya pelanggan yang membeli barang atau jasa secara kredit maka hal itu akan mendatangkan pendapatan meskipun uangnya tidak langsung diterima saat itu juga. Nantinya di dalam catatan Anda tetap menuliskan penjualan tersebut sebagai pendapatan. Dimana nilai dari penjualan barang akan tetap masuk dalam aset lancar atau pemasukan meskipun pembayarannya belum dilunasi pembeli. 2. Fungsi Kredit Fungsi kedua adalah fungsi kredit, dimana perusahaan menjual barang atau jasa secara kredit kepada pelanggan dengan jangka waktu tertentu untuk pelunasan. Cara ini akan meningkatkan potensi penjualan yang lebih besar dan efektif untuk mempertahankan loyalitas pelanggan. Prosedur Pencatatan Piutang Pada Akuntansi Pencatatan piutang yang baik dan akurat sangat penting untuk menjaga kelancaran keuangan perusahaan dan memastikan terkelola dengan baik. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk memantau piutang yang dimilikinya, menghindari risiko kerugian akibat piutang yang tidak tertagih, dan mempercepat proses pengumpulannya. Dalam prosedur pencatatannya, terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, seperti cara memperkirakan nilai piutang, metode pencatatannya, serta pemantauan dan pengendalian piutang yang belum tertagih. Prosedur pencatatan piutang dalam akuntansi meliputi beberapa tahapan, di antaranya adalah 1. Membuat Faktur Penjualan Langkah pertama dalam pencatatan adalah membuat faktur penjualan yang berisi informasi tentang barang atau jasa yang telah dibeli pelanggan, besarnya harga, tanggal penjualan, dan tanggal jatuh tempo pembayaran. Faktur penjualan ini digunakan sebagai bukti transaksi dan sebagai dasar penghitungan nilainya. 2. Membuat Jurnal Piutang Buat jurnalnya dengan mencatat transaksi tersebut secara kronologis. Jurnal ini terdiri dari dua kolom, yaitu kolom debit dan kolom kredit. Kolom debit dicatat di sebelah kiri jurnal, sedangkan kolom kredit dicatat di sebelah kanan. Isi kolom debit dengan akun piutang dagang dan isi kolom kredit dengan akun pendapatan. Jumlah yang dicatat pada kolom debit harus sama dengan jumlah yang dicatat pada kolom kredit. 3. Mencatat Piutang dalam Buku Besar Setelah faktur penjualan dibuat, piutang harus dicatat dalam buku besar dengan mencatat jumlahnya dan tanggal jatuh tempo. Piutang ini akan dicatat dalam rekening piutang dagang, yang merupakan salah satu rekening aset pada neraca perusahaan. Contoh Laporan Saldo Piutang 4. Menyiapkan Laporan Piutang Untuk memantau piutang yang belum tertagih, perusahaan harus menyusun laporan secara berkala. Laporan piutang biasanya disusun setiap akhir bulan dan mencakup informasi tentang piutang yang belum dibayar, jatuh tempo, serta detail transaksi penjualan yang terkait. 5. Memonitor dan Mencatat Pembayaran Ketika pelanggan membayar piutangnya, perusahaan harus mencatat pembayaran tersebut pada buku besar dan mengurangi jumlah yang belum dibayar. Pembayaran ini akan dicatat dalam rekening kas atau bank yang terkait dengan transaksi penjualan tersebut. 6. Membuat Jurnal Penyesuaian Pada akhir periode akuntansi, perusahaan harus melakukan jurnal penyesuaian untuk mencatat piutang yang tidak tertagih atau yang diragukan untuk dihapuskan dari buku besar. Piutang yang tidak dapat ditagih ini disebut piutang tak tertagih atau piutang macet. Dalam menjalankan prosedur pencatatan ini, perusahaan harus memastikan bahwa sistem pencatatan dan pelaporan yang digunakan akurat, teratur dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan cara ini, perusahaan dapat memantau piutangnya dengan lebih efektif dan memperoleh informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan bisnis yang tepat. Dengan memahami prosedur pencatatan dengan baik, perusahaan dapat mengoptimalkan manajemen keuangan dan menghindari risiko kerugian dalam bisnisnya. Saat ini, banyak perusahaan yang menggunakan software akuntansi untuk mencatat transaksi penjualan piutang dan otomatis memposting jurnalnya. Dengan menggunakan software akuntansi, proses pencatatan transaksi piutang dapat menjadi lebih efisien dan akurat. Dengan menggunakan software akuntansi Beecloud, terdapat fitur untuk mencatat transaksi penjualan piutang dengan mudah dan cepat, di mana kita hanya perlu mengisi beberapa informasi seperti nama pelanggan, tanggal penjualan, jumlah piutang, dan lain-lain. Setelah transaksi dicatat, software akuntansi akan secara otomatis membuat jurnal piutang dan memposting ke akun-akun yang terkait. Contoh Jurnal Piutang Penjualan kredit atau piutang merupakan transaksi yang umum terjadi dalam dunia bisnis. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana mencatat dan mengelola piutang dengan benar dalam akuntansi. 1. Jurnal Piutang Penjualan Dalam hal ini jurnal piutang berfungsi untuk mencatat semua jenis transaksi penjualan secara kredit. Pada jurnal ini penjualan secara kredit akun piutang dagang akan didebit dan akun penjualan ada di kredit. Sementara untuk penjualan tunai akan dicatat pada jurnal penerimaan kas. Untuk lebih jelasnya silakan simak contoh jurnal penjualan di bawah ini Perusahaan suku cadang motor Jaya Motor telah menjual barang secara kredit kepada CV Langit pada bulan Januari 2023. Adapun data transaksinya adalah seperti berikut Januari 12, terjadi penjualan secara kredit kepada CV Langit seharga Berikut ini contoh jurnal piutang Contoh Jurnal dari Penjualan Barang Secara Kredit Baca Juga Jurnal Penjualan itu Apa? ini Penjelasan Lengkapnya 2. Jurnal Retur Penjualan Piutang Jurnal retur penjualan merupakan pencatatan retur penjualan atau pengembalian barang dari pelanggan atas suatu produk kepada perusahaan. Pengembalian tersebut bisa dilakukan ketika barang yang diterima cacat atau ada kerusakan. Dalam melakukan pencatatan di jurnal retur penjualan, perusahaan harus jeli dan teliti memeriksa nota kredit yang menjadi bukti transaksi. Karena nota tersebut akan menunjukkan kategori retur penjualan. Salah satunya adalah pengurang piutang jika dibeli secara kredit. Selain itu, bisa juga sebagai pengembalian pembayaran kalau pembelian dilakukan secara tunai. Kategori lainnya adalah sebagai pengganti produk barang yang cacat atau rusak. Nantinya semua kategori tersebut akan berpengaruh pada margin kotor perusahaan. Termasuk di dalamnya akun biaya dan akun penjualan. Seperti ketika ada biaya pengiriman maka hal itu akan berpengaruh pada jurnal penyesuaian biaya. Sedangkan jika tidak ada biaya yang terlibat maka akan mengurangi nilai akun penjualan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah retur penjualan yang bisa dipelajari Didapatkan data berupa total retur penjualan PT Jaya Motor pada bulan Februari 2023 seperti berikut Penjualan kredit sebesar Retur penjualan sebesar Harga pokok penjualan Pencatatan Jurnal Retur Penjualan Sistem Periodik dilakukan di akhir periode Contoh Jurnal Retur Penjualan Sistem Periodik Pencatatan Jurnal Retur Penjualan Sistem Perpetual dilakukan setelah mendapatkan retur penjualan Contoh Jurnal Retur Penjualan Perpetual Pada pencatatan tersebut muncul persediaan barang dagang karena gudang menerima produk barang yang dikembalikan oleh pembeli. Dari ulasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa piutang sebenarnya termasuk dalam aset lancar perusahaan karena merupakan jenis pemasukan yang diterima dari penjualan. Meskipun dalam hal ini uang atau pembayarannya tidak langsung diterima saat itu juga melainkan dalam jangka waktu tertentu.
Kali ini akan membahas metode pencatatan piutang beserta beserta contohnya dengan lengkap dan jelas. Apakah Anda memiliki piutang? Atau Anda mungkin sedang bingun dalam membuat piutang? Apa sih piutang? Pengertian Penghapusan PiutangMetode – metode yang ada dalam piutang Macam-macam piutang ada 2 diantaranya Penilaian PiutangPengakuan dan pencatatan kerugian piutang Pengertian Penghapusan Piutang Penghapusan piutang bad debt adalah kerugian yang harus ditanggung perusahaan karena adanya piutang yang tidak dapat ditagih. Piutang tidak dapat ditagih selain karena peminjam memiliki kondisi yang menyulitkannya membayar, juga dapat disebabkan karena tidak dibuatnya kontrak atau perjanjian yang jelas dan dilindungi hukum. Ketika perusahaan hendak melakukan penghapusan piutang, perlu dilakukan berdasarkan metode penghapusan piutang. Menurut Zaki Baridwan, metode penghapusan piutang adalah “piutang usaha yang tidak mungkin dapat ditagih, seperti debiturnya bangkrut, meninggal, pailit dan lain-lain harus dihapuskan sehingga akan menjadi biaya bagi perusahaan. Menurut Mas’ud Machfoedz, 1999 Piutang adalah klaim terhadap pihak lain agar pihak lain tersebut membayar sejumlah uang atau jasa dalam waktu paling lama satu tahun atau satu periode akuntansi, jika periode tersebut lebih lama dari satu tahun. Atau dalam istilah lain Piutang bisa dikatakan tagihan kepada orang per orang atau perusahaan dimana mereka sudah melakukan pembelian barang atau memanfaatkan jasa perusahaan kita secara kredit. Atau bisa dikatakan piutang timbul karena adanya penjualan secara kredit, dan jangka waktu piutang bisa jangka pendek kurang dari satu tahun atau jangka panjang lebih dari satu tahun tergantung dari kesepakatan antara kedua belah pihak. Metode – metode yang ada dalam piutang Metode Langsung Metode penghapusan piutang langsung disebut juga direct method. Dalam metode langsung, penghapusan piutang baru akan dicatat dalam pembukuan ketika piutang sudah benar-benar dinyatakan tidak dapat ditagih lagi. Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan kecil atau perusahaan yang tidak dapat memperkirakan penghapusan piutang atau piutang tak tertagih dengan tepat. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya tidak melakukan perhitungan akan kerugian piutang tak tertagih pada tiap akhir periode pembukuan atau pencatatan keuangan. Namun kerugian piutang tersebut baru dicatat ketika sudah benar-benar pasti tidak dapat ditagih. Metode Cadangan Metode penghapusan piutang cadangan disebut juga allowance method. Dalam metode cadangan, perusahaan perlu melakukan penaksiran terhadap piutang tak tertagih pada tiap akhir periode pembukuan. Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang memiliki skala besar yang terbiasa mencatat perkiraan atau estimasi piutang yang tak dapat ditagih. Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyangkut piutang adalah Jurnal Penjualan, catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penjualan kredit. Jurnal Retur Penjualan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan. Jurnal Penerimaan Kas, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas dari debitur. Kartu Piutang, catatan akuntansi ini digunakan untu mencatat mutasi dan saldo piutang kepada debitur. Tugas fungsi akuntansi dalam hubungannya dengan pencatatan piutang adalah Menyelenggarakan catatan piutang kepada setiap debitur, yang dapat berupa kartu piutang yang merupakan buku pembantu piutang, yang digunakan untuk merinci rekening kontro piutang dalam buku besar, atau berupa arsip faktur terbuka open invoice file, yang berfungsi sebagai buku pembantu piutang. Menghasilkan pernyataan piutang account receivable statement secara periodik dengan mengirimkannya kesetiap debitur. Menyelenggarakan catatan riwayat krredit setiap debitur untuk memudahkan penyediaan data guna memutuskan pemberian kredit kepada pelanggan dan guna mengikuti data penagihan dari setiap debitur. Macam-macam piutang ada 2 diantaranya Piutang usaha Yaitu tagihan yang timbul dari kegiatan penjualan usaha utama perusahaan. b. Piutang lain-lain Yaitu tagihan yang timbul selain dari piutang usaha, diantaranya piutang bunga, piutang dividen, uang muka perusahaan cabang/anak. Penilaian Piutang Menurut Budi Prijanto, SE., MMSI, penilaian piutang yang akan disajikan dalam laporan keuangan meliputi Pengakuan piutang mula-mula Taksiran jumlah kerugian piutang Piutang yang tidak sepenuhnya dikuasai perusahaan atau piutang yang digunakan untuk mencarai dana. Kita bahas satu-satu Pengakuan piutang mula-mula; ada tiga cara untuk mengakui piutang yaitu a. Metode kotor, mengakui jumlah piutang sebesar penjualan tanpa dipengaruhi oleh potongan yang akan diberikan. Apabila debitur ternyata mengambil potongan, maka akan diakui sebagai pengurang jumlah penjualan. b. Metode bersih; mengakui jumlah piutang setelah dikurangi potongan penjualan. Apabila ternyata debitur tidak memanfaatkan potongan, maka akan mengakibatkan timbulnya kelebihan pembayaran atas piutang. Kelebihan ini diakui sebagai penghasil lain-lain/diluar operasi. c. Metode cadangan; mengakui jumlah piutang sebesar jumlah sebelum dikurangi potongan, tapi penjualan diakui sebesar setelah dikurangi potongan. Selisihnya dicatat sebagai “cadangan potongan penjualan”. Contoh 1. Pada tanggal 5 April 2010 PT. Liesti menjual barang dagang dengan syarat termin 2/10-n/30 dengan harga Rp 10 juta. 2. Pada tanggal 14 April 2010 diterima pelunasan piutang dari penjualan barang dagang tanggal 5 April 2010. Penyelesaian Taksiran Jumlah Kerugian PiutangPiutang yang disajikan dalam Laporan Keuangan merupakan piutang bersih yang diperkirakan bisa direalisasi atauu bisa ditagih Net Realizable Value. Oleh karena itu harus ada prediksi terhadap jumlah piutang yang tidak tertagih. Dan piutang yang tidak bisa tertagih itu diakui sebagai kerugian piutang. Untuk menentukan besarnya piutang yang wajar perlu dibentuk cadangan penghapusan piutang allowance for bad Debt. Menurut Budi Prijanto, SE., MMSI, ada 3 cara menaksir besarnya cadangan penghapusan piutang yaitu → Menggunakan analisis umur piutang aging Schedule PT. Liesti pada tanggal 31 Desember 2011 mempunyai data tentang piutang sbb → Taksiran dari saldo akhir piutang di Neraca Contoh Dari data piutang PT. Liesti diatas bahwa piutang debitur A sebesar Rp 2 juta, ditaksir 5% tak tertagih, maka cadangan kerugian piutang adalah sebesar 5% x Rp 2 juta = Rp → Taksiran dari jumlah penjualan kredit selama satu periode. Contoh PT. Liesti menjual barang selama satu tahun sebesar Rp terdiri dari penjualan tunai Rp dan sisanya kredit. Misalnya cadangan piutang ditetapkan 2% maka cadangan kerugian piutangnya adalah = 2% x Rp 100juta – 40juta = Rp Pengakuan dan pencatatan kerugian piutang 1. Metode Langsung Direct Write Off, kerugian piutang diakui dan dicatat ketika debitur sudah tidak mungkin lagi membayar utangnya. Misal Debitur A tidak bisa membayar utangnya sebesar Rp 2juta maka jurnalnya adalah Kerugian Piutang Rp 2 juta Piutang Debitur A Rp 2 juta Apabila Debitur A menyatakan membayar kembali utangnya maka → Apabila pernyataan itu disampaikan dalam tahun yang sama dengan dilakukannya penghapusn piutang maka dilakukan jurnal pembatalan di-revers. Tinggal membalik jurnal diatas. → Apabila pernyataan disampaikan dalam tahun sesudahnya dilakukan penghapusan piutang maka, jurnalnya Piutang Debitur A Rp 2 juta Laba Piutang tak tertagih Rp 2 juta 2. Metode Cadangan Allowance for Uncollectible Method, menentukan kerugian putang pada tanggal laporan keuangan dengan memperkirakan jumlah tertentu yang tidak bisa ditagih. 3. Misal Debitur A mencadangkan kerugian piutang sebesar Rp 2juta maka jurnalnya Jurnalnya adalah → Pada Waktu ditentukannya cadangan kerugian piutang Kerugian Piutang Rp 2juta Cadangan kerugian piutang Rp 2juta → Apabila timbul piutang tak tertagih Cadangan Kerugian Piutang Rp 2 juta Piutang Rp 2juta → Apabila piutang debitur telah dihapus membayar kembali Piutang Debitur A Rp 2 juta Cadangan kerugian piutang Rp 2juta Bagi perusahaan yang senang melakukan spekulasi, maka piutangyang belum jatuh tempo atau belum dibayar oleh penerima jasa atau pembeli produk perusahaan, maka biasanya perusaan melakukan hal-hal sebagai berikut Menjaminkan piutang assignment Menjual piutang factoring Menggadaikan piutang pledging Kita bahas satu demi satu penjelasan diatas. Menjaminkan Piutang Assignment Perlu kita pahami istilah – istilah dalam hal ini. Kalau belum mengetahui arti bahasa secara umum bisa dilihat di kamus akuntansi. Bagi perusahaan yang melakukan penjaminan piutang dinamakan Assignment sedangkan Penjamin piutang dinamakan assignor misalnya bank. Dalam hal ini perusahaan akan menjaminkan piutang kepada bank yang bertugas sebagai penjamin dan perusahaan assignment akan mengangsur kepada assignor apabila piutang sudah tertagih, meliputi pokok pinjaman, biaya pinjaman, dan biaya yang sudah dijaminkan akan mengurangi jumlah aktiva lancar modal kerja didalam Neraca. Piutang yang dijaminkan harus dicantumkan secara jelas untuk menunjukkan terbatasnya penguasaan perusaan atas piutang tersebut. Contoh Pada tanggal 5 April 2011 PT. LIES menjaminkan piutang sebesar Rp dengan memperoleh pinjaman bank “EMAK” sebesar Rp bungan 10% per tahun dari saldo akhir tahun utang berjalan, beban biaya Rp Jurnal 5 April Kas Rp Biaya Pinjaman Rp Utang atas jaminan piutang Rp – jurnal pada saat menerima dana dari bank atas menjaminkan piutang Piutang dijaminkan Rp Piutang Rp jurnal mengakui piutang dijaminkan dengan mengurangi piutang pada Neraca Pada tanggal 5 Mei 2011, piutang dibayar ke perusahaan sebesar Rp dan perusahaan membayarkannya ke bank ditambah bunga. Jurnalnya 5 Mei Kas Rp Piutang dijaminkan Rp jurnal pada saat menerima pembayaran piutang dari buyer 5 Mei Utang atas jaminan piutang Rp Biaya Bunga Rp Kas Rp jurnal ketika perusahaan membayarkan dana yang sudah tertagih kepad bank dengan disertai bunga bank yang sudah disepakati. Biaya bunga = x 10%/12 = Rp Ingat bahwa bunga didasarkan pada saldo piutang akhir yang dijaminkan ke bank. Penyajian dalam neraca adalah Aktiva Lancar Piutang Rp xxxx Piutang dijaminkan Rp Piutang atas jaminan Rp Rp + Rp Apabila utang atas jaminan dilunasi sebelum debitur melunasi piutangnya maka akun piutang yang dijaminkan dibatalkan. Piutang Rp xxxx Piutang dijaminkan Rp xxxx Penjualan Piutang Factoring Apabila perusahaan menjual piutang untuk mendapatkan dana, maka hak tagih berpindah tangan kepada kreditor sebagai penerima jaminan piutang dari perusahaan. Dalam hal ini piutang yang diakui sebesar piutang bersih yang sudah dikurangi dengan potongan dan cadangan retur atas barang yang rusak maupun yang dikembalikan karena tidak sesuai dengan pesanan dan cadangan penghapusan piutang tidak tertagihnya piutang. Dalam hal ini pembeli piutang erusahaan akan membayar sebagian saja. Dan rekening piutang didalam neraca dihapus. Contoh Pada tanggal 5 April 2011 PT. LIES menjual piutang sebesar Rp kepada bank “EMAK” , dan bank EMAK membayar sebesar Rp discont 5%, sedangkan Rp 5juta-4juta ditentukan sebagai cadangan kemungkinan retur dan penghapusan piutang. Jurnalnya 5 April 2011 Kas 4 juta – Rp Biaya Penjualan Piutang 4 juta x 5% Rp Piutang pada bank EMAK Rp Piutang Rp jurnal pada saat menerima dana dari Bank Emak disertai biaya-biaya yang timbul. Apabila timbul pengembalian barang oleh debitur sebesar Rp dan penghapusan piutang karena tidak tertagih Rp maka jurnalnya adalah Retur Penjualan Rp Cadangan kerugian piutang Rp Piutang pada bank EMAK Rp Apabila seluruh piutang yang ditagih oleh bank EMAK sudah lunas maka sisanya menjadi hak perusahaan. Rp – + + = Rp Jurnalnya adalah Piutang/kas Rp Piutang pada bank EMAK Rp Menggadaikan Piutang Pledging Untuk penggadaian piutang pledging, piutang tetap dicantumkan sebagai aktiva lancar seluruhnya hanya diberi catatan masalah penggadaiannya. Pada prinsipnya sama seperti piutang usaha utang biasa, utang bank dsb. Baca Juga Pengantar Akuntansi dan Bisnis Pengertian Pasar Monopoli Pengertian Joint Venture Demikian pembahasan tentang metode pencatatan akuntansi piutang. Semoga bermanfaat.
jelaskan tentang ketentuan pencatatan piutang berkaitan dengan penjualan kredit